Minggu, 23 Januari 2011

CAPOEIRA: MERIAHNYA SENI BELADIRI

Mau tahu cara menyenangkan untuk membentuk atau mempertahankan tubuh indah Anda? Pernah mendengar tentang capoeira, dong. Yep, jenis olahraga beladiri yang mirip dengan tarian ini kini mulai banyak peminatnya, baik pria maupun wanita, dewasa atau remaja, dan bahkan anak-anak.

Tak hanya dapat menyehatkan badan, namun capoeira sendiri juga memiliki sisi entertaining yang membuat banyak orang tertarik untuk menyaksikan pertunjukkannya. Tertarik untuk mencoba?

Sejarahnya
Capoeira mulai dikembangkan sekitar abad 15 oleh warga Afrika di Brazil. Jika kita perhatikan, gerakan-gerakan capoeira lebih banyak tendangan dan terlihat seperti tarian. Walaupun sempat dilarang karena dianggap sebagai bentuk apresiasi anti-pemerintah, namun akhirnya capoeira berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu jenis olahraga yang diminati oleh banyak orang.

Di Indonesia, capoeira masuk di tahun 1990an, yaitu saat pecinta olahraga ini dari mancanegara mempertunjukkan keahlian mereka ber-capoeira. Dan sejak itu, perlahan-lahan minat masyarakat Indonesia akan capoeira mulai terlihat dan terus berkembang hingga sekarang. Dengan diadakannya event-event dan organisasi capoeira, membuat seni beladiri ini makin dikenal di Indonesia.

On the Show
Gerakan dalam capoeira didasari oleh gerakan-gerakan serupa akrobatik seperti melompat dan salto. Ginga adalah salah satu gerakan dasar yang prinsipnya mencari waktu yang tepat untuk melakukan serangan atau menghindari serangan.
Melakukan Ginga dimulai dengan posisi seolah sedang duduk, lalu menarik kaki kiri ke belakang seraya mengayunkan tangan kanan ke depan. Begitu pun sebaliknya, tarik kaki kanan ke belakang dan tangan kiri ke depan. Lalukan bergantian berulang-ulang sampai merasa siap untuk memulai serangan. Selain Ginga, beberapa gerakan capoeira lainnya adalah handstand, handstand whirling, headspin, dan backflip.

Pertunjukkan capoeira tak pernah dimulai tanpa iringan musik. Alat-alat musik yang digunakan pun yang tradisional seperti berimbau, atabaque dan pandeiro. Dua capoeirista, sebutan bagi pecinta capoeira, akan beradu di tengah arena, di kelilingi oleh pemain lain yang bernyanyi-nyanyi sambil bertepuk tangan. Meriah!

Capoeira di Bali
Yep, berita bagusnya adalah capoeira juga dikembangkan di Bali! Emvee berkesempatan untuk meliput event Lutando pela Paz yang diselenggarakan 7-10 Oktober lalu. Event yang mengangkat tema A Celebration of cultural between Brazil & Asia: Fighting for Peace ini berisikan workshops, musik, tarian, dan tentu saja capoeira!

Chairil, salah satu panitia acara mengungkapkan bahwa peminat capoeira di Bali lumayan banyak. “Banyak tertarik karena capoeira itu berbeda dari beladiri yang lain. Selain olahraga, dalam capoeira juga ada musik, permainan, dan tari.”

Seperti yang dijelaskan Chairil, filosofi capoeira itu adalah seni tanya menjawab. “Kalau olahraga lain saling adu fisik, di capoeira, saat kita menendang, itu bisa diumpamakan sebagai pertanyaan. Dan lawan kita ‘menjawab’ dengan cara menghindar. Jadi, memang tidak pernah kena.”

“Sistem menang-kalah dalam pertandingan capoeira ditentukan oleh kelihaian capoerista dalam melakukan gerakan,” lanjut pria yang sudah berkecimpung di dunia capoeira selama 5 tahun ini.

Mau tahu lebih banyak tentang komunitas capoeira ini? Atau ingin langsung bergabung? Langsung saja datang ke basecamp-nya di Jl. Nakula, Kuta saat hari latihan Senin, Rabu, Kamis dan Sabtu. Atau bisa cek website-nya di www.capoeirabali.com. Bisa juga menghubungi Noko di nomor 081558559660.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer